. . .

pengetahuan

Minggu, 13 Februari 2011

Spesies Hewan Purba Yang Masih Hidup di Indonesia


  1. Komodo

Komodo, atau yang biasa disebut dengan Komodo Dragon (Varanus komodoensis), merupakan kadal terbesar di dunia dengan panjang tubuh mencapai 2-3 meter dan berat mencapai 70-140 kg. Ukurannya yang besar ini berhubungan erat dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.Komodo merupakan dinosaurus purba yang hanya hidup (endemik) di Indonesia saja, tepatnya di Taman Nasional Pulau Komodo. Walaupun begitu komodo juga dapat ditemukan di dua pulau lain disekitar pulau komodo yakni, pulau Rinca dan Pulau Padar.Rahasia Kadal Komodo hingga dapat bertahan selama 40 juta tahun ialah karena ia memiliki sistem pertahanan hidup alami yang terdapat pada kuku serta air liurnya. Air liur komodo sangat mematikan karena mengandung 66 jenis bakteri mematikan. Rahasia lain mengapa komodo dapat bertahan selama ini ialah karena cara bereproduksi komodo sangat istemewa. Komodo dapat bertelur tanpa adanya pejantan (partenogenesis).
  1. Coelacanth (Raja Ikan Laut Purba)

Ikan raja laut atau Coelacanth merupakan ikan purba yang banyak hidup pada 360 juta tahun yang lalu. Ikan raja laut yang dikenal sebagai Coelacanth kini hanya tersisa dua spesies yaitu Latimeriamenadoensis (Indonesia Coelacanth) dan Latimeria chalumnae (Comoro Coelacanth). Sedangkan berbagai jenis lainnya, sekitar 120 spesies, dinyatakan telah punah dan hanya ditemukan fosilnya saja.Coelacanth adalah jenis ikan berparu-paru yang dipercaya sebagian ahli sebagai nenek moyang tetrapoda, yaitu nenek moyang binatang yang hidup di darat termasuk manusia. Ikan raja laut atau Coelacanth mempunyai habitat di lautan dalam, 700 meter di bawah permukaan laut. Meski terkadang ikan purba ini bisa berada dikedalaman laut 200 meter.Pada tahun 1998, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan jenis ini sebenarnya sudah umum dikenal oleh nelayan setempat namun belum terdiskripsikan hingga seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann dan beberapatemannya termasuk ilmuan LIPI mempublikasikannya dan belakangan ikan raja laut ini disebut sebagai spesies baru, Latimeria menadoensis ( Coelacanth Sulawesi).Antara ikan raja laut spesies Latimeria chalumnae (Coelacanth Komoro) dan Latimeria menadoensis (Coelacanth Sulawesi) mempunyai ciri-ciri yang serupa. Ekor ikan purba ini berbentuk seperti kipas dengan mata yang besar dan sisik yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Panjangnya mencapai 2 meter dengan berat mencapai 80-100 kg. Perbedaannya terdapat pada warna kulit Latimeria menadoensis yang berwarna coklat sedangkan Latimeria chalumnae berwarna biru baja.

By: Siee Gundul Iqbal Firman Utina

JALAN RAYA PALING BERBAHAYA DI DUNIA

1. The Death Road (Bolivia)

Yungas Road sebelah utara yang dikenal sebagai Death Road (Jalan Kematian) terletak di km 61 s/d 69 dari kota La Paz menuju ke Coroico (Ibukota Bolivia, wilayah Amazon) di propinsi Yungas, Bolivia. Di tahun 1995 Inter American Development Bank menjulikinya sebagai Jalan Kematian. Diperkirakan 200-300 orang per tahun meninggal saat melintasi jalur ini.
Di akhir tahun 2006, setelah dibangun selama 20 tahun, sebuah jalan lintas (by pass) dari La Paz menuju Coroico akhirnya bisa dipakai. Akibatnya Jalan Kematian ini tidak lagi seramai dulu. Bisa ditebak, tingkat kecelakaan-pun menurun.
2. Patiopoulo-Perdikaki Road (Yunani) 

Jalan ini merupakan satu jalur pendek yang sangat ramai, yang membentang antara Patiopoulo ke Perdikaki, Yunani. Jalurnya menanjak serta berbahaya karena banyak bagian-bagian yang rusak serta berbukit tanpa penerangan ataupun fasilitas keamanan yang memadai.
Kendaraan yang melintasi bukit seringkali tidak melihat kendaraan lain yang menuju ke arahnya. Apalagi di jalur ini seringkali dipakai oleh pejalan kaki, ternak, truk, bus dan mobil.
3. Trollstigen (Norway)
Trollstigen yg berarti Tangga Troll (Troll = raksasa dalam legenda Yunani) adalah jalanan yang melintasi pegunungan di Rauma, Norwegia, bagian dari Jalan Nasional Norwegia 63 yang menghubungkan Åndalsnes di Rauma dan Valldal di Norddal.

Daerah ini sering dikunjungi turis karen terdiri dari jalur-jalur pendek yang berkelok secara tajam. Walaupun beberapa tahun belakangan sudah diperlebar, kendaraan yang lebarnya melebihi 12,4 meter dilarang melintasi jalan ini. Di puncak jalan ini terdapat lahan parkir yang cukup luas. Dari lahan parkir tersebut kita bisa berjalan kaki selama 10 menit ke sebuah balkon untuk menikmati pemandangan jalan berkelok serta air terjun Stigfossen yang tingginya 320 meter.


By: Siee Gundul Iqbal Firman Utina

0 komentar:

Posting Komentar